Cerita Teks Sejarah : Gedung Juang 45



Gedung Tinggi itu nama bangunan yang beralamat di Jl, Sultan Hasanuddin nomor 5 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Tidak ada catatan sejarah yang mengungkapkan sejak kapan masyarakat Bekasi menyebut bangunan bercat putih itu gedung tinggi. Namun demikian, sebutan itu dapat dipastikan karena pada saat berdiri bangunan itu, hanya satu satunya bangunan yang paling tinggi di Bekasi. Sehingga masyarakat Bekasi lebih mudah menyebutnya sebagai gedung tinggi.
Gedung Tinggi disebut juga sebagai gedung Juang. Dari sebutan tersebut dapat dipastikan terkait dengan fungsi gedung tinggi setelah Jepang masuk ke Indonesia. Saat itu gedung tinggi kerap dipergunakan untuk kepentingan para pejuang kemerdekaan. Bahkan beberapa kali gedung tinggi digunakan oleh pejuang sebagai markas perjuangan. Bahkan di gedung tinggi pernah dilakukan sebagai tempat tukar menukar tawanan antara tentara Belanda dengan pejuang kemerdekaan RI.

Seiring dengan masuknya kekuasaan Jepang atas Indonesia, tahun 1943, gedung tinggi masuk dalam pengawasan Jepang. Tidak dijelaskan bagaimana jepang menguasai gedung tersebut. Jepang menguasi gedung tinggi hingga Februari 1945, menjelang kemerdekaan RI. Setelah pemerintah Jepang menyerah kepada tentara sekutu, gedung tinggi diambil alih oleh pemerintah Indonesia.
Sebagai daerah perjuangan, menghadapi perang kemerdekaan, gedung tinggi sangat tepat dijadikan sebagai markas perjuangan. Tahun 1945 itu juga Komite Nasional Indonesia (KNI) mengambil alih gedung tinggi dan dijadikan sebagai kantor KNI setelah sebelumnya digunakan sebagai kantor Kabupaten Jatigenara. Lalu gedung tinggi difungsikan sebagai tempat Pusat Komando Pejuang republik Indonesia (PKPRI) dalam menghadapi Tentara sekutu yang membonceng tentara Belanda.

Dalam perjalanan sejarahnya, gedung tinggi kerap digunakan oleh para pejuang kemerdekaan untuk kegiatan perundingan serta pertukaran tawanan perang. Gedung tinggi juga menjadi saksi ketika para pejuang kemerdekaan yang ditawan oleh belanda di pulangkan ke Bekasi sedang tentara Belanda yang berhasil ditawan pejuang kemerdekaan dipulangkan ke Jakarta. Gedung tinggi juga tak luput dari sasaran serangan udara tentara Belanda. Sebab gedung tinggi yang berlokasi sangat strategis itu menjadi target serangan udara Belanda karena didalamnya bermarkas para pejuang RI.


Ketika perundingan Linggarjati tahun 1947 dihianati Belanda, Dan Belanda melakukan aksi militer, daerah gedung tinggi menjadi sasaran serangan tentara Belanda. Sebab gedung tersebut menjadi salah satu basis perjuangan bagi pejuang kemerdekaan RI. Tahun 1949, gedung tinggi sempat berhasil dikuasai tentara Belanda. Namun tahun 1950 para pejuang Kemerdekaan RI kembali berhasil menguasainya. Sejak gedung tinggi kembali dikuasai tahun 1950, gedung yang bernmilai sejarah itu sering digunakan berbagai dinas instansi pemerintah untuk perkantoran.

Kesimpulannya bahwa Gedung Tinggi bisa dinamakan sebagai gedung juang yang di pergunakan untuk kepentingan RI. Dan Dedung Juang saat ini bernilai sebagai sejarah dan digunakan sebagai instansi pemerintah untuk perkantoran. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

English: Contoh Report Text & Bioghraphy