Sepenggal Kisah yang Tak Ada Artinya Bagimu....
Part 1
Teman? Ah bukan. Aku tidak terlalu mengenalnya dengan
jelas. Sok akrab, itu yang ku pikirkan. Ini kisah nyata dari kisahku sendiri,
aku yang mengalami. Pahit memang jika harus ku ceritakan kembali. Tapi aku
rindu denganmu, aku ingin kamu membaca cerita kita yang ku buat berdasarkan
sesuatu yang sudah kita lewati bersama.
Namaku Yeni Nurkhalizah, anak kelas 12 SMA Negeri 1 Sukatani. Aku tidak populer, tapi aku salah satu murid kebanggaan guru senior bahasa inggrisku, bukan menyombongkan diri tapi aku hanya ingin bercerita sesuai apa yang terjadi. Pasti kamu tau aku pernah jatuh cinta pada anak guruku itu bukan? Iyaa kamu sempat tahu, bahkan dirimulah yang selalu tahu tentang aku dan dia. Ah lupakan ini, bukan anak guruku yang akan ku ceritakan, tapi kamu seseorang yang selama ini masih ku cintai.
November, entah setelah aku mengenalmu bulan itulah yang sangat aku sukai. Sampai November yang kutemukan kedua kalinya bersamamu, aku selalu berpikir akan kebahagiaan ku bersamamu. Itu jelas, karena aku masih mencintai dirimu. Ku tulis kisahku bersama mu selama satu tahun ini, sambil ku meneteskan air mata boleh? Jelas sedih sekali, kupikir kau mengizinkannya.Mari ceritanya akan ku mulai, kamu tetap disitu ya sampai selesai membacanya. Kamu adalah seseorang yang mendekatiku karena kita pernah bertetangga? Lucu, aku tak ingat itu. Maklum waktu itu umurku baru 2 tahun dan kamu lebih tua 1 tahun di atasku bukan?
Namaku Yeni Nurkhalizah, anak kelas 12 SMA Negeri 1 Sukatani. Aku tidak populer, tapi aku salah satu murid kebanggaan guru senior bahasa inggrisku, bukan menyombongkan diri tapi aku hanya ingin bercerita sesuai apa yang terjadi. Pasti kamu tau aku pernah jatuh cinta pada anak guruku itu bukan? Iyaa kamu sempat tahu, bahkan dirimulah yang selalu tahu tentang aku dan dia. Ah lupakan ini, bukan anak guruku yang akan ku ceritakan, tapi kamu seseorang yang selama ini masih ku cintai.
November, entah setelah aku mengenalmu bulan itulah yang sangat aku sukai. Sampai November yang kutemukan kedua kalinya bersamamu, aku selalu berpikir akan kebahagiaan ku bersamamu. Itu jelas, karena aku masih mencintai dirimu. Ku tulis kisahku bersama mu selama satu tahun ini, sambil ku meneteskan air mata boleh? Jelas sedih sekali, kupikir kau mengizinkannya.Mari ceritanya akan ku mulai, kamu tetap disitu ya sampai selesai membacanya. Kamu adalah seseorang yang mendekatiku karena kita pernah bertetangga? Lucu, aku tak ingat itu. Maklum waktu itu umurku baru 2 tahun dan kamu lebih tua 1 tahun di atasku bukan?
17 November 2015, cerita kita dimulai. Kamu sadar dirimu adalah seseorang yang hampir membuatku gila karena cinta? Perhatianmu, suaramu aku suka itu. Kamu ingat pertama kali kita berjumpa hanya via suara? Aku sih ingat, karena aku masih mencintaimu. Kujelaskan pada pembacaku yang lain. Aku dan dia berbeda kota pada saat itu, aku berdomisili di Bekasi dan dia sedang menuntut ilmu dikota dingin Padang Panjang. Ku perjelas sebentar ya, aku akan mengenalkan tokoh ‘’ Kamu ’’ yang ku maksud, dia lahir di kota Padang pada tanggal 19 Juni, jangan tanya kenapa aku ingat ulang tahunmu, karena jawabannya akan sama dengan yang sebelumnya, aku masih mencintaimu.
Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan hubungan yang sampai sekarangpun tak jelas statusnya tapi bukan berarti aku menginginkan pacaran. Bagiku, ini sangat mengganggu pelajaranku karena aku terlalu memfokuskan diri pada gadget ketimbang sesuatu hal yang lebih penting, belajar misalkan karena sebentar lagi aku akan menghadapi Ujian Nasional tingkat SMA. Kamu cukup mengganggu pikiranku, kamu yang selalu membuatku rindu, kamu yang ku cari ketika tiba-tiba tak ada kabar. Aku masih ingat setiap malam itu kita berjumpa via suara hanya untuk membebaskan diri dari rindu, bahkan itu terjadi sampai larut malam.
Setiap ucapanmu selalu meyakinkan kegelisahanku akan
baik-baik saja. Aku seperti kehilangan setengah dirimu yang ku kenal, entah
karena apa, wanita lainkah? Aku tak perduli, yang ku pedulikan hanya kamu yang
masih ku kagumi.
Berlanjut kebeberapa bulan kemudian, aku masih dekat
denganmu. Sampai tiba di hari ulang tahunku, kamu tak ada kabar bahkan kemarin
sebelum hari ulang tahunku kita masih chatting via sms, aku masih ingat. Aku
benar-benar khawatir akan dirimu, apa kamu baik-baik sajakah disana? Atau kamu
memang tak perduli denganku hingga kamupun tak ingat hari ini sedang
berlangsung perayaan ulang tahunku. Aku tak sanggup membuat kisahnya, tapi aku
ingin mengenangmu agar aku tak seperti dirimu yang melupakan aku sebegitu
cepatnya. Tak ku sangka pikiran negatif akan dirimu hilang seketika ketika kamu
mengirimkan ucapan ulang tahun via sms kala itu, senang bukan kepalang aku
sayang padamu. Kamu ingat? Kamu memanggil namaku dengan Nurkhalizah? Aku suka
nama itu, entah aku memang suka dengan nama belakangku.
Tapi esoknya, kamu kembali ke
dirimu yang dingin, yang membiarkan ku sakit tanpa kabar darimu, aku seperti
daun kering yang jatuh saat aku tanpamu. Aku sakit, lelah sekali mencintaimu
padahal aku tau kamu tidak mencintaiku kembali. Tapi aku sama sekali tidak
memikirkan kamu akan memberi sedikit rasa cintamu untuku, tidak. Aku tidak
meminta imbalan apapun kepadamu, hanya ingin tolong mengerti aku. Aku khawatir,
aku selalu tak bisa percaya diri, aku cemburu dengan yang lain.
Part 2 will be next soon...
Komentar
Posting Komentar